Laman

Rabu, 16 November 2011

Paper Ekonomi Makro 2

KRISIS EKONOMI INDONESIA TAHUN 1997-1998


PENDAHULUAN

Krisis ekonomi adalah keadaan dimana suatu negara mengalami inflasi, yaitu keadaan menurunnya nilai mata uang suatu negara. Dimana harga barang menjadi naik secara drastis. Krisis ekonomi adalah masalah yang sangat serius pada suatu negara. Jika suatu negara mengalami krisis ekonomi, maka negara tersebut akan tidak teratur. Di Indonesia sendiri juga pernah mengalami inflasi pada tahun 1997 saat masa kepemimpinan Soeharto. Pada saat itu Indonesia mengalami kekacauan, baik itu pemerintahannya maupun rakyatnya. Harga barang rata-rata menjadi dua kali lipat dari harga awal dan ada juga yang lebih dari dua kali lipat.

Masalah krisis ekonomi seperti ini haruslah segera diatasi supaya suatu negara dapat berjalan normal kembali. Ada beberapa kebijakan-kebijakan yang dilakukan suatu negara dalam mengatasi masalah krisis ekonomi, seperti kebijakan fiskal dan kebijakan moneter. Kebijakan fiskal adalah usaha mengendalikan  keadaan ekonomi makro agar dapat berjalan dengan normal kembali dengan menekankan pada penerimaan dan pengeluaran pemerintah. Sedangkan kebijakan moneter yaitu sama dengan kebijakan fiskal tetapi melalui pengaturan jumlah uang yang beredar dalam perekonomian sebuah negara.










PEMBAHASAN

Krisis ekonomi di Indonesia pada tahun 1997 mempunyai dampak yang besar bagi negara. Ada beberapa penyebab terjadinya krisis ekonomi di Indonesia saat tahun 1997, antara lain hancurnya Pasar Uang Antar Bank (PUAB), semakin besarnya utang swasta ke luar negeri. Memasuki 1998 keadaan ekonomi semakin memburuk, nilai Rupiah terhadap Dollar tertekan hingga Rp 16.000 hal tersebut disebabkan pasokan barang yang menurun dengan tajam karena kegitan produksi berkurang dan jalur distribusi terganggu karena rusaknya sentra-sentra perdagangan karena kerusuhan Mei 1998 (Unit Khusus Museum Bank Indonesia).
 Krisis ekonomi di Indonesia menyebabkan menurunnya perekonomian Indonesia, banyak perusahaan-perusahaan besar gulung tikar dan otomatis terjadi banyak pengangguran di Indonesia. Saat itu juga presiden Soeharto diminta turun oleh rakyat yang sedang marah karena krisis ekonomi dan digantikan oleh Habibie. Rakyat menginginkan agar pemerintah segera menangani masalah ini supaya tidak terjadi terlalu lama.











Berikut ini adalah tabel yang berisi tentang perkembangan kurs spot harian Rp/ USD:










Dapat dilihat dari tabel di atas, bahwa nilai tukar Rupiah terhadap Dollar mengalami penurunan dan peningkatan dari tahun 1996 sampai tahun 1998, tetapi lebih sering menurun daripada meningkatnya. Nilai tukar Rupiah terhadap Dollar turun drastis saat tanggal 22 Januari 1998 dan 25 Mei 1998 sampai 22 Juni 1998.









Dalam waktu sekitar tujuh tahun, dari 1990 sampai 1997 perekonomian Indonesia mengalami peningkatan. Tapi pada tahun berikutnya mengalami penurunan yang sangat besar. Ketika Indonesia mengalami krisis ekonomi, lembaga pemerintah Indonesia melakukan pengamatan dari tahun 1990 sampai tahun 1997 yang dapat dilihat pada tabel berikut ini:
INDIKATOR UTAMA EKONOMI INDONESIA 1990-1997











*Tahun anggaran
Sumber: BPS, Indikator Ekonomi; Bank Indonesia, Statistik Ekonomi Keuangan Indonesia; World Bank, Indonesia in Crisis, July 2, 1998
Dilihat dari tabel di atas perekonomian Indonesia mengalami peningkatan yang signifikan dan penurunan yang drastis. Dari tahun 1990 sampai tahun 1996 perekonomian Indonesia mengalami peningkatan yang signifikan, tetapi pada tahun 1997 mengalami penurunan drastis. Dari tabel di atas, pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 7,98% menurun menjadi 4,65% pada tahun 1997. Tingkat inflasi yang awalnya pada tahun 1996 sebesar 6,65% menjadi 11,60% pada tahun 1997. Indonesia mengalami krisis ekonomi yang besar pada saat itu.
Setelah terjadinya krisis moneter tahun 1997, pemerintah Indonesia melakukan kebijakan-kebijakan untuk mengatasi masalah krisis ekonomi tersebut. Tidak hanya dari pemerintahan Indonesia saja yang berupaya mengatasi masalah ini, tetapi Indonesia juga meminta bantuan dari luar, dan kemudian mendapat bantuan salah satunya berasal dari lembaga luar negeri yaitu IMF (International Monetary Fund).
Program bantuan IMF pertama ditanda-tangani pada tanggal 31 Oktober 1997. Program reformasi ekonomi yang disarankan IMF ini mencakup empat bidang:
1. Penyehatan sektor keuangan;
2. Kebijakan fiskal;
3. Kebijakan moneter;
4. Penyesuaian struktural.
Pokok-pokok dari program IMF adalah sebagai berikut:
A. Kebijakan makro-ekonomi
- Kebijakan fiskal
- Kebijakan moneter dan nilai tukar
B. Restrukturisasi sektor keuangan
- Program restrukturisasi bank
- Memperkuat aspek hukum dan pengawasan untuk perbankan
C. Reformasi struktural
- Perdagangan luar negeri dan investasi
- Deregulasi dan swastanisasi
- Social safety net
- Lingkungan hidup





PENUTUP

Masalah krisis ekonomi yang terjadi di Indonesia sangatlah mengenaskan, dan pemerintah juga berupaya mengatasi masalah ini dengan berbagai kebijakan serta meminta bantuan dari luar, yaitu IMF yang juga mempunyai program untuk mengatasi masalah krisis ekonomi di Indonesia. Setelah diatasi, secara perlahan perekonomian Indonesia mulai stabil dan kembali normal. Laju inflasipun semakin lama semakin menurun. Bahkan kesejahteraan rakyatpun perlahan mulai terjamin dan harga-harga barang juga stabil.
















DAFTAR PUSTAKA

Tarmidi, Lepi T, 1999, Buletin Ekonomi Moneter dan Perbankan, KRISIS MONETER INDONESIA : SEBAB, DAMPAK, PERAN IMF DAN SARAN http://www.bi.go.id/NR/rdonlyres/427EA160-F9C2-4EB0-9604-C55B96FC07C6/3015/bempvol1no4mar.pdf
Diakses tanggal: 30 Oktober 2011 Pukul 21.00

Unit Khusus Museum Bank Indonesia, SEJARAH BANK INDONESIA : MONETER PERIODE 1997 – 1999 http://www.bi.go.id/NR/rdonlyres/CF79E6F1-376E-45E5-ADCD-17B9D59587B0/869/SejarahMoneterPeriode19971999.pdf
Diakses tanggal: 30 Oktober 2011 Pukul 21.15

Yudanto, Noor dan Santoso, M. Setyawan, 1998, Buletin Ekonomi Moneter dan Perbankan, DAMPAK KRISIS MONETER TERHADAP SEKTOR RIIL http://www.bi.go.id/NR/rdonlyres/18E242E4-4095-48C9-ABBF-42C45E7221EA/3013/bempvol1no2sept.pdf
Diakses tanggal: 30 Oktober 2011 Pukul 21.30







Tidak ada komentar:

Posting Komentar