Laman

Rabu, 16 November 2011

Paper Ekonomi Makro 1

KEUNGGULAN KOMPETITIF PERIKANAN INDONESIA DIBANDINGKAN PERIKANAN SKOTLANDIA-NORWEGIA


PENDAHULUAN

Ikan adalah hewan yang hidup di air, baik itu air tawar maupun air laut yang bernafas menggunakan insang. Ikan mempunyai kandungan protein yang sangat tinggi, dan ini sangat bermanfaat bagi tubuh terutama saat masa pertumbuhan. Selain untuk dikonsumsi, ada juga ikan yang dipelihara atau disebut juga ikan hias.

Banyak sekali beragam jenis ikan yang hidup di perairan Indonesia, baik itu ikan air tawar maupun ikan laut, baik itu ikan yang dikonsumsi maupun ikan hias. Hal ini disebabkan negara Indonesia yang berbentuk negara kepulauan atau maritim. Perairan yang luas dan banyak tumbuhan karang yang hidup di laut membuat ikan-ikan ini hidup di perairan Indonesia. Tentu saja hal ini menjadi potensi yang besar yang dimiliki Indonesia. Ikan menjadi salah satu keunggulan kompetitif di Indonesia.
Ikan-ikan yang ada di Indonesia ini harus dilestarikan. Tentu saja pelestarian itu ada berbagai proses. Hal-hal yang dilakukan dalam melakukan pelestarian ikan-ikan tersebut akan dijelaskan dalam pembahasan ini. Selain itu penulisan ini juga akan membahas tentang keunggulan kompetitif perikanan di Indonesia.









PEMBAHASAN

Menurut saya perikanan yang ada di Indonesia ini sangatlah mempunyai potensi yang besar. Banyak sekali jenis ikan yang hidup di perairan Indonesia, baik itu di air tawar maupun di air laut, baik itu ikan yang dikonsumsi maupun ikan yang dipelihara atau ikan hias. Ini dikarenakan negara Indonesia berbentuk kepulauan.
Ikan-ikan yang ada di Indonesia ini juga menjadi sumber devisa negara, karena tidak jarang Indonesia mengekspor ikan-ikan ke luar negeri dengan jumlah yang besar. Baik itu ikan yang dikonsumsi maupun ikan hias. Salah satu contohnya adalah ikan hiu. Ikan hiu sering sekali diekspor ke luar negeri. Ikan ini menjadi ikan yang dikonsumsi, terutama dibagian siripnya yang dipercaya dapat suatu penyakit. Selain ikan hiu yang dijadikan sebagai bahan konsumsi, ada juga ikan-ikan hias yang diekspor ke luar negeri. Ikan-ikan hias Indonesia sangat laku keras di pasaran luar negeri karena bentuknya yang indah dan cantik.
Berikut ini beberapa kutipan dari jurnal-jurnal:
Kutipan 1:
Global capture fisheries production in 2008 was about 90 million tonnes, with an estimated first-sale value of US$93.9 billion, comprising about 80 million tonnes from marine waters and a record 10 million tonnes from inland waters (Table 1 and Figure 3). World capture fisheries production has been relatively stable in the past decade (Figure 3), with the exception of marked fluctuations driven by catches of anchoveta – a species extremely susceptible to oceanographic conditions determined by the El Niño Southern Oscillation – in the Southeast Pacific. Fluctuations in other species and regions tend to compensate for each other to a large extent. In 2008, China, Peru and Indonesia were the top producing countries. China remained by far the global leader with production of about 15 million tonnes. (Árni M. Mathiesen 2010 : 5)

Kutipan 2:
Sea fishing activity is growing in coastal Muncar supported by the second largest fish port in Indonesia, which is Muncar Coast Fishing Port. Marine fishery products that are excellent in Muncar are “lemuru”, which is the raw material for fish canning industry. In addition to “lemuru” other fish production in Muncar Beach Fishing Port is tuna, flying fish, grouper, swordfish, marlin fish, shrimp and squid. There, production of marine fish was 11,566 tons year-1 in 2005 and grow up to 3-6 times until today. Industrial sector in sub-district Muncar include fishery product processing industry and home industry. Domestic industry includes industrial rice, sugar, tempeh, tofu, crackers, brick, tile furniture, wicker and bamboo-dominated household industry of fish processing product processing. While fishery product processing industry include cold storage, fish oil, fish meal, fish canning, salting of fish and of fish. (Guntur Priambodo 2011 : 2)

Kutipan 3:
The demand for high quality seafood is increasing. Many countries are predicting big jumps in the growth of their fish farming industries. For example in Scotland and Norway it is expected that cod farming will grow quickly. It will only take a few years before the aquaculture industry consumes all fish oil produced in the world. If fish oil supply fails, like it did in 1998 under the strong El Niño in the Pacific, the aquaculture industry will face severe shortages of fish oil. (Taija-Riitta Tuominen dan Maren Esmark 2003 : 4-5)

Dari tiga kutipan di atas antara jurnal 1 dan 2 membahas tentang jumlah produksi ikan di Indonesia dan jurnal 3 membahas tentang kekurangannya produksi ikan di Skotlandia dan Norwegia. Kita dapat mengetahui dari kutipan-kutipan jurnal tersebut bahwa Indonesia dengan Skotlandia-Norwegia memiliki keunggulan sendiri-sendiri dalam hal perikanan. Skotlandia-Norwegia mampu mengelola ikan menjadi minyak ikan yang sangat bermanfaat. Begitupun Indonesia yang menjadi salah satu negara dengan jumlah produksi ikan terbesar di dunia. Namun jika kita cerna lebih dalam kembali pada kutipan tersebut, ternyata Indonesia jauh lebih unggul dibandingkan dengan Skotlandia-Norwegia dalam masalah perikanan. Karena Indonesia tidak pernah kekurangan jumlah ikan yang akan diproduksi, tetapi Skotlandia-Norwegia yang mampu mengelola ikan menjadi minyak ikan malah kekurangan bahan utamanya yaitu ikan. Dilihat dari segi wilayah perairan saja, Indonesia jauh lebih unggul dibandingkan dengan Skotlandia-Norwegia. Tidak hanya dalam jumlah produksi dan luas wilayah perairan saja, dari segi jumlah jenis ikan yang hidup di perairan antara Indonesia dengan Skotlandia-Norwegia, lagi-lagi Indonesia jauh lebih unggul karena mempunyai jumlah jenis ikan yang sangat banyak dan beragam. Mungkin ini dikarenakan Skotlandia-Norwegia dalam mengeksploitasi sumber daya alam mereka yang berupa ikan terlalu besar dan tidak ada pelestarian yang dilakukan. Tetapi Indonesia mengeksploitasi sumber daya alamnya yang berupa ikan dengan benar, dan setelah itu melakukan pelestarian dengan cara mengembangbiakkannya kembali. Entah itu yang dikembangbiakkan ikan-ikannya ataupun mengembangbiakkan terumbu karang sebagai tempat tinggal ikan atau tempat ikan bertelur.
Dari banyaknya keunggulan yang dimiliki Indonesia dalam industri perikanan, dapat dihimbau kepada seluruh masyarakat Indonesia untuk bersama-sama selalu melestarikan dan menjaga sumber daya alam dari perairan Indonesia dengan cara membudidayakannya dan tidak merusak atau mengeksploitasi dengan cara yang salah. Sehingga Indonesia akan terus menjadi salah satu produsen ikan terbesar di dunia yang menjadi salah satu sumber devisa negara.
























DAFTAR PUSTAKA

Mathiesen, Árni M.  2010. THE STATE OF WORLD FISHERIES AND AQUACULTURE www.fao.org/docrep/013/i1820e/i1820e.pdf

Priambodo, Guntur 2011. TECHNICAL AND SOCIAL IMPACTS OF WASTEWATER FROM FISH PROCESSING INDUSTRY IN KOTA MUNCAR OF INDONESIA http://trisanita.org/jates/atespaper2011/ates01v1n1y2011.pdf

Tuominen, Taija-Riitta dan Esmark, Maren 2003. Food for Thought: the Use of Marine Resources in Fish Feed http://assets.panda.org/downloads/foodforthoug.pdf

Tidak ada komentar:

Posting Komentar